CARA MEMBUAT HOTSPOT
(TAUFIQ HIDAYAT)
Hotspot atau
tempat-tempat yang menyediakan layanan akses Internet menggunakan wirelest.
Bila anda ingin membuka usaha Cafe, atau restoran, agar orang tertarik dan
betah datang ke tempat anda, anda dapat membuat layanan internet gratis bagi
mereka yang berkunjung. Hal ini karena sejumlah perangkat yang telah dilengkapi
dengan teknologi nirkabel, sehingga tren adalah penggunaan yang lebih tinggi.
Sayangnya, tidak semua orang
mengerti bagaimana cara membangun infrastruktur Wi-Fi. Kurangnya informasi dan
mungkin harga yang agak mahal membuat banyak pemilik usaha enggan untuk
membangun hotspot. Bahkan, ada potensi besar untuk menambah fasilitas hotspot
minat dan juga dapat meningkatkan pendapatan dari tempat itu sendiri.
Artikel ini akan membahas
hal-hal penting yang perlu Anda ketahui untuk menyediakan layanan hotspot. Hal
ini dibahas adalah relatif sederhana yang dapat diikuti oleh pemula sekalipun
(asalkan sudah memiliki dasar-dasar jaringan). Pada akhir artikel, akan dibahas
alat yang cukup praktis untuk digunakan untuk membuat hotspot.
Peralatan Yang Dibutuhkan :
1. Access Point.
Fungsi Access Point
seperti sebuah hub / switch pada jaringan lokal, yang bertindak untuk
menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless / nirkabel para client /
tetangga anda, ini adalah jalur akses koneksi internet dari tempat anda
dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran juga mempengaruhi
kekuatan sinyal cakupan area akan dicapai, semakin tinggi kekuatan sinyal
(ukurannya dalam satuan dBm atau mW) memperluas jangkauannya.
2. Antena Omni
Untuk memperluas
jangkauan area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni
eksternal, bahkan ketika Anda membeli jalur akses dilengkapi dengan antena
omni, tapi tidak cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas
wilayah jangkauan, Anda akan memerlukan antena Omni eksternal, rata – rata-rata
daya 15db. Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi
cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.
3. Box Access Point
Untuk melindungi jalur
akses Anda, perlu alat pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik
atau plat logam, kotak rata-rata dilengkapi dengan kunci pengaman, dan kotak
ini harus ditempatkan tepat di bawah antena.
4. Pigtail
Pigtail kabel atau kabel
jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni ke jalur akses,
panjang maksimum pemberitahuan yang diperlukan hanya 1 meter, bila kepanjangan
Anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel memiliki
konektor yang plug tipe konektor sesuai dengan yang melekat pada jalur akses
Anda.
5. POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tidak
dibangkitkan untuk “menghidupkan” access point maka anda memerlukan alat “POE”
alat ini berfungsi untuk mengalirankan listrik melalui kabel ethernet atau
kabel UTP / STP, dengan alat ini maka Anda tidak perlu repot-repot membeli lagi
kabel daya ke puncak menara, lebih praktis dan ekonomis.
6. Cable UTP / STP
Kabel UTP / STP ini
diperlukan untuk menghubungkan jalur akses dengan jaringan kabel pada LAN lokal
anda, supaya bisa dihubungkan ke komputer Gateway / Router atau Hub / Switch,
pilih kabel UTP / STP yang berkualitas baik untuk meningkatkan kualitas listrik
melewati POE. Stpot
7. Anti-lightning (Lightning
Arrester)
Sebagai pengaman dari petir maka
anda memerlukan alat yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan beban listrik
saat petir menghantam kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada
kabel jumper antara perangkat dan jalur akses dengan antena eksternal.
Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga
kedalaman beberapa meter untuk mencapai air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar